SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kampanye Akbar Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi), Kamis (28/3/19) kemarin, berlangsung di lapangan Ahmad Kirang, Mamuju.
Nampak hadir 5 Bupati se Sulbar, masing-masing Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni, Bupati Majene H. Fahmi Massiara, Bupati Polewali Mandar H. Andi Ibrahim Masdar dan Bupati Mamasa H. Ramlan Badawi.
Namun, hanya Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid yang absen dalam kampanye akbar orang nomor satu di Indonesia ini.
Berbagai spekulasi dari masyarakat pun berdatangan. Mereka mempertanyakan mengapa Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu tak hadir dalam kampanye akbar Jokowi.
Kepada sejumlah wartawan, Habsi Wahid, menjelaskan ketidakhadirannya dalam kampanye tersebut. Dia mengaku, tak ingin melanggar Undang-undang dan peraturan yang ada.
“Sebagai pejabat negara harus menghargai Undang-undang yang ada. Saya sudah menggunakan hak cuti saya satu kali saat kampanye akbar Partai NasDem,” ucapnya.
Sesuai aturan, kata Habsi, kampanye hanya diperbolehkan satu kali dalam satu minggu menggunakan hak cuti sebagai pejabat. Jika hadir dalam kampanye sebanyak dua kali maka akan melanggar ketentuan yang ada.
“Kalau saya hadir kemarin maka saya akan melanggar Undang-undang. Jadi saya taat aturan. Kalau masyarakat mengiritik saya karena tidak hadir, yah karena saya menghormati aturan,” jelas orang nomor satu di Kabupaten Mamuju ini.
Meski demikian, Habsi mengaku akan bekerja keras untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin di Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Mamuju.
“Kita yakin Jokowi-Ma’ruf akan menang di Sulawesi Barat. Di Mamuju juga sama. Kita akan memenangkan Jokowi-Ma’ruf,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kampanye Akbar Jokowi di Mamuju didampingi Ibu Negara Hj. Iriana Jokowi, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Tohir, mantan Gubernur Sulbar dua periode, H. Anwar Adnan Saleh, dan sejumlah tokoh Nasional dan tokoh lokal Sulawesi Barat.