Seorang Guru Dilarikan ke RS Setelah Dianiaya Orang Tua Murid

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Harlawan Ahlak Hansyah (32), Guru SMP Negeri 6 Kaluku, dianiaya orang tua murid di dalam ruang kelas, Selasa (12/3/2019).

Guru PNS ini mendapat beberapa kali pukulan dari orang tua murid bernama Amran. Sementara siswa bernama Fadlianto. Fadlianto ini adalah siswa kelas VIII.

Saat mendapat pukulan di bagian kepala, Harlawan sempat jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri.

Akibatnya, korban mengalami luka memar di bagian kepala sehingga harus dilarikan ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 40 kilometer dari rumahnya di Desa Kabuloang, Kalukku ke Kota Mamuju.

Korban tiba di Rumah Sakit Mitra Manakarra sekitar Pukul 20.00 Wita, didampingi oleh keluarganya. Kini, Ahlak sedang menjalani perawatan intensif di UGD RS Mitra Manakarra, Mamuju. Korban juga terus menjerit karena merasakan sakit pada bagian kepalanya.

Adik korban, Heri Ardiansyah keoada wartawan mengatakan, berdasarkan pengakuan kakaknya, telah dianiaya sekitar Pukul 11.00 Wita, siang.

“Kakak saya memang akui telah menegur siswa saat upacara karena bajunya di luar, kejadiannya kemarin, Senin (11/3/19). Tapi siswa ini melapor kepada orang tuanya kalau dia dipukul,” katanya.

Dikatakan, pihak sekolah sempat melakukan upaya mediasi dengan orang tua siswa. Namun, pada saat proses mediasi dalam ruangan kelas, tiba-tiba orangtua siswa dan keluarganya langsung main hakim sendiri.

“Katanya siswa ini dipukul lengannya, yah siswa ini memang sedikit bandel dan kurang beretika di sekolahnya, akhirnya marah dan melapor,” kata Heri menyampaikan pengakuan kakaknya.

Pihak sekolah, lanjut dia, melakukan upaya mediasi karena keluarga siswa menjamin keamanannya, tapi setelah bertemu di sekolah justru langsung main hakim sendiri.

“Pengakuan kakak saya ini, setelah dipukul langsung tersungkur, kemudian kayaknya dia diinjak, bahkan ada informasi siswa yang bersangkutan ikut memukul,” kata dia.

“Sempat dilerai karena saat itu ada kepala sekolah dan Pak Desa Pokkang, tapi kakak saya sudah terlanjut jatuh dan dipukuli,” sambungnya.

Bahkan, pengakuan keluarga korban yang lain, korban mengalami muntah darah di rumah sehingga buru-buru dilarikan ke rumah sakit.

“Sempat dirawat di rumah, tapi kepalanya tidak bisa goyang karena sakit terus, makanya kita putuskan untuk dirujuk langsung ke sini,” katanya.

Dari peristiwa ini, Heri mengaku, Rabu (13/3/19), rencana akan melapor ke Polres Mamuju, setelah hasil visum keluar dari rumah sakit.