Diduga Depresi Karena Penyakit Maag Akut, Ibu Paruh Baya Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri

SULBARONLINE.COM, Polman — Seorang wanita paruh baya inisial SR (52), warga Dusun III Jombang, Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) ditemukan tewas tergantung di rumahnya, Selasa (3/1/23) pagi.

Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolsek Wonomulyo, AKP Rahmatullah saat dihubungi SULBARONLINE.COM via Telepon.

“Yah, betul tadi pagi ada kejadian gantung diri. Kejadiannya sekitar jam 5 subuh, kita dapat informasinya jam 8 pagi. Begitu ada laporan saya bersama tim langsung menuju ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Jadi kami mendatangi dan melalukan olah TKP, kemudian mencatat dan mencari saksi-saksi, dan melakukan identifikasi terhadap korban,” kata Kapolsek Wonomulyo, AKP Rahmatullah.

Menurutnya, sesuai keterangan anak kandung korban, Febrianto (30),  menceritakan kronologi bahwa pada malam hari sebelum kejadian, korban bercerita kepada Febrianto agar mengantar ke Rumah Sakit Polewali dengan tujuan kontrol penyakit maag akut yang sedang diderita korban.

Selanjutnya, untuk mempersiapkan hari esok, masing-masing bergegas untuk beristirahat agar pagi hari bangun lebih awal.

Namun, setelah pagi hari, Febrianto yang datang menghampiri Ibunya di kamar justru mendapatinya dalam posisi tergantung menggunakan seutas tali nilon di pintu kamarnya.

Kemudian Febrianto bergegas melepas tali dari leher ibunya, lalu mengangkatnya turun ke lantai dan meminta pertolongan kepada keluarganya yang ada di rumah.

Selanjutnya, korban dilarikan ke Puskesmas Kebunsari, namun setelah dilakukan pemeriksaan medis korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Menurut Kapolsek, korban diduga Depresi akibat penyakit maag akut yang dideritanya selama ini. Bahkan, sesuai keterangan Febrianto, korban juga didapati beberapa kali ingin mengakhiri hidupnya dengan meminum pembersih lantai.

“Sesuai dengan keterangan anak korban atas nama Febrianto, bahwa Ibunya mengidap penyakit maag akut. Sudah beberapa kali mau melakukan bunuh diri meminum pemutih lantai merk fortex. Masih sempat diselamatkan. Suaminya juga kena penyakit strok dan tidak bisa bicara. Jadi, diduga ini karena depresi,” beber Rahmatullah.

Pihak keluarga korban, tambah Kapolsek, juga menolak untuk dilakukan autopsi yang dituangkan dalam surat dan ditandatangani secara bersama-sama oleh pihak keluarga korban dan saksi-saksi yang ada.