MAMUJU-Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, menyoroti penataan kota Mamuju yang disebabkan oleh lambatnya penyusunan RTRW bak ketinggalan kereta. Ia pun menilai, hal ini kemudian yang kerap memicu terjadinya banjir di Mamuju.
Menanggapi hal itu, Bupati Mamuju Habsi Wahid menegaskan, pihak Pemerintah Kabupaten Mamuju, telah menyerahkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), ke Pemprov Sulbar untuk disesuaikan.
“Saya kira itu tidak secara langsung (banjir red.) berdampak seperti itu. RTRW kita sudah berproses, sisa yang melakukan verifikasi dan pengujian itu kan provinsi, di DPRD juga kan sudah,” tegas Habsi kepada wartawan, Sabtu (2/3).
Meski demikian, Habsi mengaku jika Pemerintah Kabupaten Mamuju terus berupaya untuk memaksimalkan penataan kota, utamanya perbaikan drainase-drainase yang dianggap tidak berfungsi dengan baik.
“Penataan kota itu ada proses perencanaan, tetapi juga kita sadari bahwa drainase di kota itu masih ada yang belum berfungsi dengan baik, tapi kita terus upayakan agar terus melakukan proses-proses perbaikan,”kuncinya.(Ikb/msd)