SULBARONLINE.COM, Mamuju – Konferensi Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang dilaksanakan di Ponpes LP Ma’arif Kalonding, Kecamatan Samapaga, Kabupaten Mamuju, pada tanggal 30 November 2019 lalu hingga saat ini masih belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor.
Hal itu diungkapkan Ketua terpilih Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Ustadz Nasir. Dirinya menyayangkan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sulbar yang sampai saat ini belum mengusulkan hasil konfercab GP Ansor 2019 di Kalonding kepada PP GP Ansor di Jakarta.
“Saya inikan ketua terpilih dan dipilih oleh lima PAC dari tujuh PAC GP Ansor Mamuju yaitu, PAC Papalang, Sampaga, Tommo, Mamuju dan Tapalang Barat dan rival saya pada saat itu sahabat Muh. Iksan Hidayah dan Ashari Rauf. Mereka berdua juga telah menerima dan siap bekerja bergerak bersama bersatu mengabdi di GP Ansor dan Banser Mamuju. Namun kalau saya tidak di akui, ya tidak apa-apa yang penting di komunikasikan dengan baik. Baik itu kepada saya, kepada Demisioner Ketua, Kiai Zahrir dan sahabat Ansor Banser,” jelasnya.
“Kita ini tanpa jabatanpun kami tetap ber Ansor dan Ber banser. Sebab Ansor Banser itu sudah mendarah daging di dalam diri kami,” ujar Ustadz Nasir yang juga pimpinan pondok pesantren Darur Abrar Toabo Kecamatan Papalang di Mamuju, Senin, (21/11/2022).
Nasir menyebut sikap pengurus wilayah GP Ansor Sulbar tidak mengakomodir menurunkan Surat Keputusan (SK) dirinya. Padahal saat itu, para petinggi GP Ansor ditingkat perwakilan pimpinan pusat dan pimpinan wilayah GP Ansor Sulbar hadir saat pembukaan Konferensi cabang saat itu.
“Jangan karena ada kepentingan pribadi, ambisi merebut ketua GP Ansor Mamuju sehingga konferensi cabang yang telah dilaksanakan tidak diakui. Kita Fair dong inikan organisasi kita bersama tidak ada yang boleh dominasi. Sama-sama kita mengabdi mendapat ridho dari Allah SWT dan berkah para ulama,” ujarnya
Nasir menganggap adanya SK tim caretaker GP Ansor Mamuju tahun 2022 yang sama sekali sebuah keputusan yang dipandang keliru karena tidak berasaskan semangat rekonsiliasi sesama kader ansor banser di Mamuju.
Laporan: Adriansyah