SULBARONLINE.COM, Mamuju — Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Mamuju, rupanya terus mengalami peningkatan.
Hal itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mamuju, yang dirilis melalui buku Kabupaten Mamuju Dalam Angka Tahun 2022.
Sekadar diketahui, Kabupaten Mamuju Dalam Angka 2022 adalah publikasi BPS yang menyajikan beragam jenis data mengenai gambaran umum keadaan geografi, iklim, pemerintahan, kondisi sosial demografi dan perekonomian.
Dari data yang dirilis BPS Mamuju, salah satunya adalah data kondisi sosial, utamanya kemiskinan.
Dalam data tersebut menyajikan kondisi peningkatan kemiskinan di Ibukota Provinsi Sulawesi Barat ini.
Tercatat, pada tahun 2020 sebesar 20,56 ribu jiwa. Lalu, penduduk miskin kembali meningkat, mencapai 22,30 ribu jiwa di tahun 2021.
Salah satu faktor yang dinilai memberi sumbangsih meningkatnya kemiskinan adalah jumlah pengangguran.
Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju pada awal bulan April 2021 lalu menghentikan sekira 3.000 lebih tenaga honorer di lingkup Pemkab Mamuju. Mereka yang diberhentikan kehilangan pekerjaan.
Kebijakan Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi itu dinilai memberi dampak atas meningkatnya kemiskinan.
Selain itu, gempa bumi yang terjadi di awal Tahun 2021 dinilai memberi dampak dan pengaruh atas kondisi meningkatnya kemiskinan di Mamuju.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, Ihwan Mardani, seperti yang dilansir dari Tribunsulbar, menyebutkan bahwa bertambahnya penduduk miskin, salah satunya disebapkan pasca gempa bumi.
“Banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaanya. Misalnya para pekerja di hotel-hotel, dampaknya begitu besar, banyak yang di-phk, tapi kita optimis insya Allah Mamuju sedikit demi sedikit bangkit dan berbenah,” jelasnya.
Seperti diketahui, kemiskinan menurut versi BPS adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kalori per kapita per hari.
Editor: Dwi