Bapperida Sulbar Finalisasi Kluster Usulan untuk RPerpres Penyangga IKN

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Pasca ditunjuk sebagai Anggota Tim Teknis Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Daerah Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan Finalisasi Kluster Usulan untuk RPerpres Penyangga IKN.

“Sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI, kami memfinalkan data pendukung terkait kebijakan dan infrastruktur yang dimiliki dan akan dikembangkan di Sulbar untuk menyangga IKN. Tentunya tetap memperhatikan tema pembangunan Pulau Sulawesi yang telah disusun oleh Bappenas dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025 – 2029, yaitu Penunjang Superhub Ekonomi Nusantara dan Industri Berbasis Sumber Daya Alam, yang mana Sulbar ditunjuk sebagai sentra pengolahan komoditas perkebunan,” ungkap Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana dalam keterangannya, Minggu (10/3/2024).

Sebelumnya, Junda Maulana menyebut pihaknya telah mengundang 10 (sepuluh) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk membahas data sektoral yang mendukung RPerpres tersebut.

Data itulah yang kemudian ditindaklanjuti oleh Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi Pembangunan Daerah (PPEPD) Bapperida Sulbar, Hasanuddin dengan didampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA) Bapperida Sulbar, Muh. Saleh melalui pembahasan dalam rapat internal, Jumat (8/3/2024) di Ruang Rapat RKPD.

Selaku Anggota Tim Teknis Penyusunan RPerpres, keduanya memfinalkan data sektoral terkait potensi, kapasitas dan keunggulan kompetitif yang dimiliki Sulbar bersama para fungsional perencana serta staf pelaksana Bapperida Sulbar.

“Untuk Kluster Penunjang IKN di Sulbar, salah satunya diajukan Klaster Matabe yaitu Mamuju, Tampa Padang, Belang – Belang, khususnya pengembangan kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus Belang – Belang dengan berbagai kebutuhan infrastruktur penunjang. Sudah termuat dalam daftar, seperti pembangunan jalan arteri ke Belang – Belang, pengembangan Pelabuhan Belang – Belang, Majene, Pasangkayu, Budong – Budong di Mateng, Pelabuhan Palipi Majene, Pelabuhan Silopo Polman. Kemudian Pembangunan PLTA Tumbuan, Pengembangan PLTB Majene, PLTU Belang – Belang, dan pengembangan infrastruktur pendukung lainnya,” sebut Kepala Bidang PPEPD Bapperida Sulbar, Hasanuddin.

“Untuk klaster potensi pertanian terkait potensi suplai produk hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dari berbagai kabupaten di Sulbar. Pengembangan perkebunan kopi di Majene dan Mamasa, Food Estate bawang merah di Majene dan Polewali, perkebunan sawit di Pasangkayu, Mateng, dan Mamuju, serta potensi – potensi lainnya,” sambungnya.

Tak hanya itu, Bapperida Sulbar juga memasukkan potensi pariwisata di berbagai wilayah Sulbar, pengembangan sektor industri, serta pembangunan kawasan transmigrasi, khususnya Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tanjung Cina di Pasangkayu, dan beberapa klaster pendukung lainnya.