SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pasar murah tiap pekannya digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat melalui Dinas Ketapang antuasias dikerumuni ratusan warga Kota Mamuju.
Pasar murah ini telah lama dipusatkan di berapa titik secara bergiliran, sementara dalam Kota Mamuju, dipusatkan di Taman Karema, Kelurahan Rimuku, Kabupaten Mamuju, Selasa (12/12/2023).
Kali ini, beras menjadi incaran warga yang harganya relatif murah, dari harga normal yang tak seperti di Pasar Lama dan Pasar Baru Mamuju.
Warga terlihat mengantri untuk membeli beras merek Malolo dan Beras Nurmadinah ukuran sedang.
Irmawati setiap pekannya berkunjung ke pasar murah Ketapang Sulbar mengaku, mengejar beras murah tersebut sebab dipasaran harga cukup tinggi selisih harga Rp 17.000 per 5 Kilogram.
“Biasanya kami beli disini beda harga dengan di pasar, contohnya beras merek Malolo ini, bedanya di Pasar itu lebih murah harga Rp 50.000, di pasar Rp 67.000 ribu,” sebutnya.
Irmawati memilih ke Pasar Murah, karena selain murah kualitas rasa beras merek Malolo dan Nirmadinah juga enak, demikian pilihannya itu ditengah tinggi harga beras saat ini.
“Harga beras memang naik, makanya ini beli disini, kalau bisa beli harga yang lebih murah uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain,” katanya.
Sementara itu, Penanggungjawab kegiatan pasar murah Erwin Mukhtar mengatakan, pasar murah tersebut telah digelar sebanyak 34 kali sepanjang Maret hingga Desember 2023.
Suplai yang disiapkan sebanyak 5 ton termasuk perayaan natal dan tahun baru (Nataru) di akhir Desember tahun ini.
Sementara opsi lain yang dijual umumnya telur ayam, daging ayam, bawang merah ikan, dan kebutuhan pokok lain.
“Pasar murah akan tetap berlanjut hingga Maret 2024, sejumlah komoditas pokok kami siapkan, apalagi ini menjelang pergantian tahun dan hari raya natal,” jelasnya.
Erwin mengatakan, pihaknya konsisten agar inflasi tetap terjaga di sejumlah kecamatan desa, sehingga daya beli masyarakat tetap terjamin.
“Pasar murah bagaimana agar inflasi kita normal, dan harga terkendali memang perlu intervensi, dan pasar murah itu adalah untuk mengendalikan harga,” tutupnya.
(Adv/Adr).