SULBARONLINE.COM, Mamuju – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan penguatan iklim kebhinekaan di lingkungan sekolah.
Kegiatan bertema “Penguatan iklim keamanan kebhinekaan dan inklusivitas Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Sulbar” dibuka langsung Kepala Disdikbud Sulbar, Mithhar Tala Ali dan dihadiri Kabid SMA, Muhammad Faezal, serta Kabid UPTD BPTIKPK, Oktorio Abraham Saragih.
Ada tujuh Sekolah yang dilibatkan, yakni SMA 1 Tapalang, SMA 1 Tinambung, SMA 1 Tabulahan, SMA 1 Malunda, SMA 1 Sarudu, SMA 1 Dapurang, SMA 1 Pangale.
Ratusan anak didik mengikuti kegiatan tersebut selama dua hari, 29 November hingga 2 Desember 2023 yang dipusatkan di Hotel Berkah Mamuju, Jl Soekarno Hatta.
Kepala Disdikbud Sulbar, Mithhar Tala Ali mengatakan, pendidikan kebhinekaan perlu terus dibangun melalui satuan pendidikan termasuk diantaranya di sekolah.
Sebab kata Mithhar, hal ini perlu dilakukan untuk menghapus inteloransi antar siswa di sekolah dalam bentuk bullying atau pun saling merendahkan.
“Kondisi di sekolah ini bisa saja terjadi berbagai macam situasi, termasuk saling merendahkan atau tidak menghargai agama yang berbeda,” jelasnya, Rabu (29/11/2023).
Mithhar bertutur, salah satu konsep nilai kebhinekaan perlu diajarkan untuk para peserta didik, agar senantiaasa hidup dalam nilai kebhinekaan masyarakat Indonesia.
Nilai keragaman ini kata dia, suku bangsa dan budaya untuk setiap individu memahami dan memaknai nilai kedaerahan di tanah air dalam latar belakang berbeda.
Olehnya kata dia, metode belajar yang menyenangkan yang diterima oleh siswa mesti menjadi perhatian agar mudah dipahami.
“Sekolah bagian terkecil dalam bernegara, jadi harus ada pemahaman dan perspektif global itu harus ada bahwa kita ini memiliki perbedaan, suku, budaya dan agama,” jelasnya.
“Dari perbedaan itu, kita bisa saling menghargai kemudian karena tidak semua orang memiliki kelebihan yang sama dari segi pengetahuan belajar yang hebat namaun satu mata pelajaran kurang, disitulah peran pendidik untuk memberi pemahaman dan pemaknaan kebhinekaan,” tutupnya.
Tempat sama, Kabid SMA Muhammad Faezal mengatakan, pihak Disdikbud Sulbar sebagai perpanjangan tangan Kementerian membantu satuan pendidikan pengelolaan lingkungan yang inklusiv di Sekolah.
“Kita kuatkan siswanya, agar iklim inklusivitas bisa terwujud karena sekarang ini diukur melalui Survei lingkungan Belajar (Sulingjar-red),” terangnya.
Muhammad Faezal menjelaskan, Survei Sulingjar di isi oleh kepala satuan pendidikan/kepala sekolah dan guru yang telah terdaftar pada sistem pendataan dari Kemdikbud.
“Jadi memang, ada assesmen nasional Sulingjar dari bebeberapa aspek, lewat assesmen juga sekokah diketahui kalau lingkungan belajarnya kondusif atau tidak,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, kegiatan ini diagendakan bakal berlanjut gelombang kedua setelah Disdikbud Sulbar menuntaskan gelombang pertama pekan ini.
(Adv/Adr).