SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sekretaris Jendral Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Komjen Pol. Dr. Muhammad Fadil Imran melantik puluhan pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Sulawesi Barat masa bakti 2022-2026.
Pelantikan ini digelar di aula multi fungsi Hotel Maleo Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Minggu Siang (5/10/23).
Hadir Kapolda Sulawesi Barat Irjen Pol Drs. R. Adang Ginanjar, Kepala Inspektora Sulbar mewakili Penjabat (Pj) Gubernur, Muhammad Natsir, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat Abdul Halim, perwakilan Danrem 142 Tatag.
Selanjutnya, Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Barat, Ketua Perbakin Sulbar, Dr. Arsal Aras, sejumlah Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Sulbar, serta beberapa atlet Bulutangkis Sulbar.
Usai melantik, Sekjen PBSI Komjen Pol. Dr. Muhammad Fadil Imran mengatakan, pelantikan tersebut adalah momen istimewa yang diketuai oleh Amalia Fitri Aras.
Ia menyebut PBSI Sulbar istimewa, sebab di antara jajaran pengurus ketua Pengprov PBSI di seluruh Indonesia, hanya Sulbar yang dipimpin oleh seorang perempuan.
“Ini membuktikan bahwa, PBSI ini tidak ada diskriminasi gender, siapa pun boleh menjadi pengurus PBSI,” tegasnya.
“Hanya Sulbar yang perempuan, karena memiliki kecintaan terhadap kemajuan olahraga yang paling digemari dan menjadi olahraga prestasi nomor satu di Indonesia,” ujarnya.
Muhamad Fadil menjelaaskan, sebagai hasil produk musyawarah Provinsi Sulbar, dirinya mengapresiasi kepada seluruh jajaran pengurus Pengprov PBSI Sulbar utamanya wajah lama tetap dalam barisan pengurus.
Selain itu, ia mengungkapkan, pergantian kepengurusan Pengprov Sulbar adalah sesuatu yang biasa dalam sebuah organisasi.
Jenderal polisi bintang tiga ini berharap, pengurus yang baru mampu meningkatkan prestasi bulutangkis Provinsi Sulbar sebagai salah satu bidang olahraga yang mengangkat nama Indonesia di panggung dunia.
“Dan ini adalah sebuah tantangan, dan dibidang olahraga ini memang membutuhkan orang yang memiliki power dan juga membutuhkan pembinaan,” sebutnya.
“Proses ini perlu terus menerus, tetapi juga menjadi tugas berat, dan ketua umum yang terpilih agar dapat melanjutkan kepengurusan dengan baik,” pungkasnya.(*)