4 Atlet Balap Sepeda Sulbar Sudah Berjuang Sekuat Tenaga

SULBARONLINE.COM, Palembang — Empat atlet balap sepeda asal Sulbar berjuang sekuat tenaga dan menampilkan permainan terbaik di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI Palembang, Rabu (31/8/23) di arena Jakabaring, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Keempat atlet itu masing-masing tiga atlet putra, Muhammad Yahya Usman, Chandra Karunia Putra dan Muhammad Imran Haikal Irwan, lalu satu atlet balap sepeda putri, Sri Mulyani Samad.

Hari ini, Kamis (31/8/23), Muhammad Yahya Usman dan Chandra Karunia Putra mengikuti balap sepeda kategori Individual Road Race (IRR) sejauh 45 Kilometer, dan atlet putri Sri Mulyani Samad kelas IRR jarak 35 kilometer.

Sri Mulyani tampil pertama melawan 19 atlet lainnya dari sejumlah Provinsi di Indonesia.

Dari 17 lap yang dilalui, Sri Mulyani akhirnya hanya mampu mempertahankan posisi ke 10. Namun, Sri Mulyani mampu mengalahkan 9 atlet lainnya, termasuk Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta dan tuan rumah Sumatera Selatan.

Keterangan; Atlet balap sepeda putri, Sri Mulyani Samad saat melaju di arena balap seoeda Jaka Baring, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Berdasarkan laporan yang diterima SULBARONLINE, Sri Mulyani sebenarnya berpeluang masuk 5 besar. Sayangnya, di lap terakhir, salah satu atlet lain sempat terjatuh di depan sehingga menghalangi dan menghambat laju sepeda Sri Mulyani.

Dalam laga balap sepeda putri kelas IRR 35 kilometer ini, atlet Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Shafa Al Zahra keluar sebagai juara satu dengan medali emas, disusul Raisa Ramadhani Putri Hambali dari Jawa Timur (Jatim) sebagai juara dua dengan meraih medali perak, dan posisi ketiga dengan medali perunggu diraih oleh Andini Putri Anastasya dari Kalimantan Timur.

Sementara, dua atlet balap sepeda putra asal Sulawesi Barat, Muhammad Yahya Usman dan Chandra Karunia Putra juga tampil memukau.

Mereka berdua bertanding melawan  29 peserta dari berbagai Provinsi di Indonesia di kelas IRR 45 kilometer dengan melalui sebanyak 22 lap.

Pada lap pertama hingga lap ke 19, Muhammad Yahya Usman bersama Chandra Kurnia Putra nampak terlihat berada di posisi 9 dan 10.

Namun, saat di lap 20 hingga 21, Muhammad Yahya Usman dan Chandra Kurnia Putra berada di posisi 4 dan 5.

Pada lap terakhir, Muhammad Yahya Usman berhasil melaju ke posisi ketiga. Sayangnya, tepat di tikungan sekira 150 meter dari garis finish sebelum sprint, sepeda Muhammad Yahya Usman tergelincir dan akhirnya terjatuh.

Sejumlah atlet lainnya yang berada di belakang Yahya Usman pun terjatuh, termasuk peraih medali emas dalam laga sebelumnya kategori Individual Trial Time (ITT) jarak 10 Kilometer asal Kalimantan Timur (Kaltim), Dendra Aditama Purniawan juga ikut terjatuh.

“Ada 5 orang yang terjatuh, termasuk atlet dari Kalimantan Timur, Dendra,” sebut salah seorang panitia balap sepeda.

Dari insiden ini, sejumlah atlet terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Salah satunya adalah Muhammad Yahya Usman, yang mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan, paha dan betisnya.

Keterangan Poto: Atlet balap sepeda putra asal Sulbar, Muhammad Yahya Usman cidera dan luka-luka usai terjatuh di lap terakhir balap sepeda Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI, Kamis (31/8/23) di arena Jaka Baring, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sepeda balap milik Yahya Usman juga mengalami kerusakan. Pengangan atau stir kanan rusak dan rem belakang patah.

Hasil dari laga balap sepeda kelas IRR 45 kilometer putra ini menempatkan atlet Jawa Timur, Abyan Tsabitah sebagai peraih medali emas, disusul atlet Ahmad Al Akbar Fareza Ardiansyah dari DKI Jakarta sebagai peraih medali perak dan di posisi ketiga diraih oleh Deska Raya Adya dari Jawa Tengah dengan medali perunggu.

Sementara atlet putra Sulbar lainnya, Chandra Kurnia Putra hanya berhasil di posisi kelima.

Padahal, saat sejumlah atlet jatuh, Chandra sempat memiliki peluang menggantikan posisi Muhammad Yahya Usman di lini depan. Namun, karena terhalang dan posisi tidak menguntungkan sehingga atlet lainnya melaju lebih cepat.

Muhammad Yahya Potensi Juara Satu

Pelatih balap sepeda, Mukti mengungkapkan, Muhammad Yahya memiliki peluang yang sangat besar menjadi juara dalam laga ini.

“Peluang hari ini, mulai di awal star sebenarnya sudah sangat bagus mengikuti pleton. Itu sesuai petunjuk. Kita atur strategi, agar di belakang terus di awal-awal lap, itu untuk menyimpan tenaga. Dan sudah diinstruksikan dari awal agar di lap terakhir cari posisi terbaik untuk siap-siap sprint melaju ke depan,” ungkap Mukti.

Namun, kata dia, karena banyak atlet mengejar sprint lain di lap terakhir menyebabkan Muhammad Yahya Usman terjatuh.

“Posisi rider penuh, kondisi jalan banyak pasir dan krikil, akhirnya Yahya jatuh. Padahal kalau dilihat posisinya sudah ambil kanan, sangat bagus. Di sebelah kirinya hanya ada 3 di bagian depan. Kalau tidak jatuh, saya yakin Yahya juara satu,” kata Mukti.

“Tapi namanya balap sepeda pasti ada risikonya. Peluangnya sangat besar sekali. Tapi itulah risikonya. Dan harusnya Yahya ikut lagi balap sepeda kategori kriterium besok (1 September 2023), tapi akan digantikan oleh Chandra karena Yahya mengalami cidera,” sambung Mukti.

Kadispora Sulbar: Atlet Kita Sudah Menampilkan yang Terbaik

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM merasa bangga atas penampilan seluruh atlet dari semua cabang olahraga (Cabor) yang diikuti, salah satunya balap sepeda.

Menurutnya, atlet balap sepeda hari ini telah berjuang keras dan menampilkan permainan terbaiknya.

“Alhamdulillah hari ini saya menyaksikan langsung bagaimana atlet kita berjuang dengan sungguh-sungguh. Saya merasa sangat bangga atas kerja keras dan perjuangannya,” ucap Safaruddin.

Dia mengakui kehebatan, kemampuan dan strategi dari atlet sepeda putri dan dua atlet putra Sulbar yang bertanding hari ini.

“Sri Mulyani mampu menyelesaikan sampai lap terakhir dengan baik. Kita bangga sudah masuk 10 besar. Jika seadainya tidak ada atlet yang terjatuh di depannya di lap-lap terakhir, maka Sri Mulyani ini juga punya peluang jadi juara,” sebut Safaruddin.

“Begitu juga dua atlet putra kita. Strateginya sudah sangat bagus di lap terakhir. Hanya saja atlet kita terjatuh. Padahal sudah di lap terakhir sebelum sprint. Seandainya berkesempatan sprint, saya yakin akan jadi juara. Yahya juga bilang ke saya, seandainya tidak jatuh maka akan siap adu sprint di lap terakhir,” imbuhnya.

Safaruddin saat menemui Muhammad Yahya di Rumah Sakit Hermina Jaka Baring, tetap memberikan semangat dan spirit agar tidak bersedih atas insiden dalam laga tersebut.

“Yahya sempat meminta maaf karena tidak berhasil jadi juara. Saya bilang untuk apa minta maaf. Kalian sudah berjuang maksimal dan menjadi kebanggaan Sulbar,” ujar Safaruddin.

Keterangan poto: Pelatih balap sepeda nasional, Dadang Haris Poernomo didamoing pelatih sepeda Sulbar, Mukti, saat memasang nomor pebalap sepeda putra Sulbar, Muhammad Yahya Usman sebelum bertanding.

Seperti diketahui, Muhammad Yahya Usman merupakan atlet balap sepeda asal Sulawesi Barat yang patut diperhitungkan. Di laga sebelumnya untuk kategori ITT jarak 10 Kilometer, ia berhasil menyumbangkan medali perak untuk Sulbar.

Selain itu, dalam pertandingan Pra pekan Olahraga Nasional (PON) 2023 kemarin, Muhammad Yahya juga meraih medali.

Saat sebelum bertanding dalam kelas IRR 45 kilometer ini, pelatih balap sepeda nasional, Dadang Haris Poernomo sempat menemui Muhammad Yahya Usman. Bahkan, ia memasangkan nomor di punggung baju Yahya Usman sebelum bertanding.

Dadang juga sempat menyemangati Yahya Usman, dan bahkan akan membawanya untuk berlatih di Yogyakarta.