SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin, diyakini akan memenangkan pertarungan Pilpres 17 April 2019 di Kabupaten Mamuju.
Hal itu diakui oleh Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Kabupaten Mamuju, Muhammad Bakri Bestari, kepada wartawan, Sabtu (23/2/19).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Mamuju ini, bahkan sangat optimis Jokowi-Ma’ruf meraih suara di atas 60 persen di Mamuju.
“Kemenangan pada Pilpres 2014 Jokowi-JK saat itu di angka 70 persen ke atas. Olehnya, ini akan terulang kembali. Yang pasti kita menarget di angka 60 persen ke atas,” kata Bakri.
Menurut Legislator muda Mamuju ini, optimisme kemenangan Jokowi-Ma’ruf dapat diraih secara optimal karena keduanya merupakan sosok yang sangat sesuai dengan keinginan rakyat.
“Bukan hanya Jokowi yang banyak fansnya di Mauju ini. Fans Maruf Amin juga banyak, sebab Kiai Nahdlatul Ulama itu memiliki banyak jamaah. Jadi ketemu Nasionalis-Religius atau seorang ulama besar,” sebutnya.
Untuk mewujudkan kemenangan Jokowi-Ma’ruf, kata Bakri, kini partai koalisi pendukung di tingkat Kabupaten Mamuju intens melakukan konsolidasi untuk menyusun strategi pemenangan.
“Seluruh kader partai koalisi juga sudah diinstruksikan sejak awal untuk bekerjasama dengan seluruh koalisi partai. Kita akan memenangkan dengan strategi-strategi tentunya,” ujarnya.
Apalagi, tambah Bakri, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju merupakan pimpinan Partai Politik pengusung Jokowi-Ma’ruf.
“Kita punya Bupati dan Wakil Bupati Mamuju yang Partainya mendukung Jokowi-Amin, yakni Partai Nasdem dan Partai Hanura. Tentu ini akan berkolaborasi bagaimana memperbaiki nangkan usungan Capres-Cawapres Partai koalisi,” tegasnya.
Kepada kader PKB, Bakri mengingatkan agar tidak mbalelo. Seluruhnya harus bekerja untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf, termasuk memenangkan Pileg 17 April mendatang.
“Kader yang mbalelo akan diberi sanksi tegas. Kalau ada laporan yang kita temukan caleg yang mengampanyekan calon lain, kita akan panggil dan kalau terbukti, kita akan beri sanksi tegas. Begitupun dengan Pileg, kita harus bekerja optimal,” pungkas mantan aktivis PMII ini.