Disparbud Mamuju Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan Gen Z, Hadirkan Sejarah Balada Lasalaga

SULBARONLINE.COM, Mamuju –  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Mamuju memperkenalkan sejarah kepada puluhan murid siswa-siswi SMPN 2 Mamuju. Pada materi yang dipandu langsung Tokoh Senior Budayawan Mamuju, Rasyid Kampil. Rabu (6/7/23).

Dengan mengangkat tema “Sosialisasi Pelestarian Objek Kemajuan Kebudayaan Daerah Mamuju Bagi Gen Z Tahun 2023”. Balada Lasalaga menjadi materi yang diperkenalkan. Balada Lasalaga yang merupakan telusuran ekspresi Balada Abad 15 Masehi di Bumi Manakarra dibacakan oleh beberapa murid kelas tujuh dan delapan, didengarkan serta disimak langsung puluhan murid SMPN 2 Mamuju tersebut.

Nampak para murid Sekolah menengah itu mendalami bagaimana kisah Pernikahan Pue Tonileoi dengan SIcantik Jelita Putri Tokayyang di Padang yang melahirkan seorang Putra Na’e Pattola Pajung “Pattolabali”.

Memasuki usia dewasa Patolabali digelarlah kesenian. Acara Pergelaran Kesenian ini sebagai pernyataan rasa suka cita putra mahkota. Berbagai persiaapan dilakukan dengan menutup Muara Binaga. Pohon-pohon bakau di muara berebahan, pelepah daun nipa berserakan, ranting-ranting beronggok, menutupi riak derasnya aliran sungai. Seketika aliran sungai itu tertutup.

Pernikahan Putra Mahkota Pattolabali dengan Putrid Raja Badung ini, dalam sejarahnya mempertemukan sejoli itu. Pernikahan keduanya berlangsung khidmat sambil memercikan air seling suci pemberkahan yang diramu dari sesari wewangi kembang.

Setelah prosesi pernikahan itu, Raja Badung kembali ke Bali. Kehadiran Raja Badung bersama putrinya di Istana Langga Monar mengalami insiden yang nyaris membuat harkat dan citranya sebagai seorang raja. Tidak secara kebetulan terjadi, jodoh mepertautkan mereka berdua, yang kemudian terlantunlah nada indah melaui syair-syair iringan nafiri.

Setahun berlalu, kedua sejoli ini melahirkan anak berkembar sebilah parang putra gagah perkasa yang kemudian disebut “Manurung”, dan Lasalaga salahsatunya. Seluruh rakyat menyambutnya dengan suka cita.

Makna Lasalag berasal dari istilah Telaga atau Selaga, yang disesuaikan dengan lingkungan  tradisi suatu kelompok masyarakat khususnya Bali. Manurung, kelahiran yang berkembar dengan sebilah parang adalah suatu persitiwa keajabaian dunia. Keajaiaban seperti ini, disebut  oleh mereka etnis Bugis, Mandar dan Toraja didalam lontarnya disebut “Manurung” yang berarti Gaib.

Kaepala Bidang Kebudayaan Disparbud Mamuju, Marwan Haruna (Kiri) dan Tokoh Budayawan Mamuju, Rasyid Kampil (Kanan).

Dari beberapa kisah yang dirunut itu, Tokoh Budayawan Mamuju, Rasyid Kampil menjelaskansejarah  dapat membentuk siswa-siswa untuk memahami kebudayaan. Aspek penting dalam pendidikan meningkatkan potensi peserta didik berkembang

“Tujuan para peserta didik memiliki keterampilan pengetahuan dan sikap yang dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami kebudayaan. Kita akan mencoba melirik kepada budaya kita yang menurut  sejarah dan nilai tradisional yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, yang masuk dari 8 aspek kebudayaan,” jelasnya.

Warisan budaya yang bernilai luhur bentuk identitas, sehingga kata Rasyid Kampil memajukan kebudayaan melalui pengetahuan adalah kewajiban dan sekaligus amanah. Ia mengajak seluruh generasi Z yang lahir di era digital untuk merawat seni dan budaya dengan member mereka akses untuk berkembang.

“Suasana Gen Z mendorong pribadi anak-anak kita untuk berkembang, peristiwa masa lampau yang mempunyai makna dari pengalaman masa lalu, wawasan keilmuan Generasi Z lebih berfikir terbuka,” tutupnya.