SULBARONLINE.COM, Mateng — Ketua DPRD Mamuju Tengah (Mateng), Arsal Aras didampingi Kapolres Mateng AKBP Amri Yudhy melaksanakan pertemuan dengan perwakilan kelompok tani dan pihak prusahaan dari PT. Wahana Karya Sejahtera Mandiri (WKSM), Selasa (29/3/22).
Pertemuan tersebut berlangsung di Pendopo Rujab Ketua DPRD Mateng, dalam rangka merajut kesepakatan bersama sekaligus penandatanganan berita acara penyelesaian polemik yang terjadi selama ini.
Arsal Aras menyatakan, setelah adanya keputusan ini tentunya tidak ada lagi pihak yang dapat mengklaim dan mengganggu lokasi yang ada. Jika terdapat hal itu, ia mengajak seluruh kelompok tani untuk melawannya secara bersama sama.
“Kalau ada kelompok baru tidak jelas masuk panen jangan dibiarkan, ketika sudah ditetapkan oleh pihak Prusahaan kemungkinan ada potensi tergeser lokasinya tapi tidak seberapa. Saya kira itu yang kita nanti sepakati, nanti kita bertandatangan,” kata Arsal.
Untuk persoalan pembayaran, Arsal menjelaskan hal tersebut harus mengacu pada peraturan yang ada. Adapun masalah yang terjadi tidak serta merta harus menyalahkan Prusahaan sebab Prusahaan membayarkan berdasarkan hasil.
“Berapa hasil yang diperoleh oleh plasma itulah dananya dikirim ke koperasi, nanti koperasi yang merinci, 30 persen dibayarkan, 30 persen pembayaran kredit, 40 persen dikelola oleh plasma. Itu pola yang dilakukan kemarin,” terang Arsal.
Politisi Partai Demokrat itu juga memberkan, terkait proses pembayaran yang dilakukan pihak Prusahaan tidak membayarkan orang perorang tetapi Prusahaan mengirim secara gelondongan.
“Misalkan 1 ton yang dihasilkan, 1 tonlah yang dibayarkan oleh Prusahaan, Koperasi lah yang merincikannya dan memilah-milah hasil yang tadi. Jadi hasil yang kita terima itu bersumber dari Koperasi,” ujarnya.
Selain itu, Arsal juga menambahkan sesuai dengan aspirasi petani, maka akan menyegarkan menejemen Koperasi dan kontrak kerja Prusahaan dengan Koperasi akan diperbaruhi. Jika dirinya diberi kewenangan oleh kelompok, maka dirinya akan membuat komitmen kembali dengan Prusahaan.
”Contohnya komitmen yang kita sepakati, semua plasma itu digarap sama yang punya. Kemudian setiap yang punya plasma membawa sawitnya kepada saya sebagi Koperasi, minsalnya 1 ton yang saya bayarkan 700 saya potong memang 300 utangnya bapak,” kuncinya.