SULBARONLINE.COM, Mateng — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI) bersama Anggota Komisi X DPR RI Dapil Sulawesi Barat H. Arwan M. Aras T, S.Kom menggelar Workshop Pendidikan Merdeka Belajar.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Amalia Mamuju Tengah, Senin (8/5/2023) mengangkat tema “Disiplin Positif Untuk Merdeka Belajar”. Hadir sebagai peserta pada acara tersebut di antaranya kepala-kepala sekolah tingkat SMP, SMA, SMK dan PKBM se Mamuju Tengah.
Dalam awal sambutannya, H. Arwan M. Aras T, S.Kom mengatakan, selama tiga tahun terakhir banyak tantangan dihadapi bersama di bidang Pendidikan, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, namun akhirnya bisa diatasi bersama.
Arwan katakan, kurikulum merdeka sesungguhnya berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa Pandemi Covid-19, dan telah terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran yang dialami siswa karena dampak pandemi.
Arwan Aras menjelaskan, Kurikulum Merdeka saat ini sudah diterapkan dilebih dari 140.000 satuan Pendidikan di Seluruh Indonesia yang berarti ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan, menggairahkan dan memerdekakan termasuk di Mamuju Tengah.
Menurutnya, ada beberapa catatan penting terkait kurikulum Merdeka yaitu Implementasi yang lebih sederhana dan mendalam, Guru dan peserta didik lebih Merdeka, bahan ajar lebih relevan dan Interaktif, serta konsep disiplin positif untuk Merdeka Belajar.
“Kunci utama dalam membangun disiplin positif untuk merdeka belajar yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka adalah membangun kebiasaan dan karakter positif, bukan dengan hukuman dan sanksi. Harapannya guru dan peserta didik bisa lebih merdeka belajar,” tegas Arwan Aras.
Dirinya meminta, para tenaga pendidik melakukan pembinaan tidak hanya di Sekolah tetapi juga di luar dari lingkungan sekolah dengan menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang tua siswa.
“Saya berharap, bukan hanya di sekolah kita melakukan pembinaan tetapi juga di luar lingkungan sekolah dengan menjaga hubungan kita dengan para orang tua siswa,” harap Arwan Aras yang juga Ketua Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Sulbar itu.
Arwan Aras merinci program-program aspirasi yang telah disalurkan di Mamuju Tengah terkait bidang pendidikan seperti beasiswa adalah komitmennya untuk berkontribusi pada peningkatan SDM masyarakat Mamuju Tengah.
“Sudah dua tahun sejak saya di Komisi X, program beasiswa PIP Jalur Aspirasi saya salurkan ke Mamuju Tengah. Supaya angka putus sekolah karena kekurangan biaya dapat diminimalkan di daerah kita ini,” terang Arwan Aras.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Dr. H. Busdir menyampaikan apresiasi kepada Anggota Komisi X DPR RI yang telah menggelar Workshop Pendidikan yang berkolaborasi dengan Kemendikbudristek.
“Kami dari dinas pendidikan sangat merespon positif dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan hari ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan dalam dua tahun terakhir, aspirasi Bapak Arwan Aras dibidang pendidikan telah banyak dirasakan di Mamuju Tengah. Termasuk yang sangat massif, penyaluran beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Mamuju Tengah yang mencapai 15.000 siswa.
“Dalam pantauan kami, aspirasi Bapak Dewan Arwan Aras yang masuk ke Mamuju Tengah sangat maksimal, termasuk beasiswa PIP yang jumlahnya telah mencapai lebih 15.000 siswa tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Ini patut disyukuri, semoga dapat meningkatkan SDM yang ada di daerah kita,” ungkap Busdir.
Busdir juga menyinggung tentang kurikulum merdeka belajar yang memang perlu dilakukan sosialisasi/workshop/bimtek agar para guru lebih memahami dan mengetahui tentang Kurikulum Merdeka Belajar. Ada beberapa perbedaan Kurikulum 2013 (K13) dengan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Dulu K13, yang diharapkan aktif itu dominan siswa, tetapi sekarang kurikulum merdeka belajar ini diharapkan keaktifan keduanya baik guru ataupun siswa,” paparnya.
Sementara itu, Dr. Juandanilsyah selaku perwakilan Direktorat SMA Kemendikbudristek sekaligus bertindak sebagai Pemateri kepada awak media mengatakan, workshop ini memberikan masukan, wawasan pada teman-teman guru terkait dengan disiplin positif.
“Dalam menyelesaikan permasalah pada siswa, guru diharapkan lebih mengedepankan pembinaan tanpa harus dengan kekerasan,” pinta Juandanilsyah.
Terpantau, hadir dalam kegiatan Anggota Komisi X DPR RI Dapil Sulbar, H. Arwan Aras, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah, Dr. H. Busdir, Direktorat SMA, Dr. Juandanilsyah, Ketua MUI Kabupaten Mamuju Tengah, Kiyai Muh. Khozin, Koordinator Pengawas SD dan SMP Disdik Mateng, Mastura, Ketua Prodi Jurusan HI Universitas Sulawesi Barat, Andi Ismira, Sekdin Disdik Mateng, Marhuding, Kabid SMP Disdik Mateng, Irwan Ismail, serta para Kepala Sekolah dan Guru SMP, SMA/SMK, PKBM dan SLB se Kabupaten Mamuju Tengah.