SULBARONLINE.COM, Mateng — Seorang Kepala Desa Lumu, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) inisial GZ dilapor oleh warganya ke Mapolres Mateng, Kamis (27/4/23).
Pelapor inisial AS (58), warga Desa Lumu, karena merasa mendapat perlakuan tidak etis dari oknum Kades tersebut.
Kepada SULBARONLINE.COM, AS mengaku nyaris diparangi oleh oknum Kades GZ.
Ia menceritakan kronologisnya, bahwa saat AS sedang keluar rumah menuju empang miliknya, ia bertemu dengan oknum Kades itu.
Awalnya, hanya sekadar bertemu di jalan, tetapi saat AS sudah berada di empang dan bertemu dengan beberapa warga lainnya, tak lama sang Kades datang membawa senjata tajam berupa parang.
“Pertama saya keluar dari rumah tujuan keluar kerja di empang. Sebelum saya sampai di empang, saya liat GZ keluar dari rumahnya Pak Sekdes. Setelah sampai jalan poros, sempat bertatap mata hanya sekedar sampai di situ saja, Saya terus ke empang, dan saya ketemu teman di pinggir jalan. Saya singgah cerita-cerita tentang empang dan sawit karena itu profesi saya dan juga profesi teman di sini, kami bertukar pikiran,” cerita AS.
“Kurang lebih satu jam, tidak lama kemudian datanglah pemotor, saya tidak lihat siapa orangnya karena kami 3 orang belakangi jalan. Tiba-tiba terdengar teriakan dari belakang saya, ternyata ada parang yang melayang ke arah saya disertai perkataan yang tidak pantas keluar dari mulut si pelaku yaitu GZ, dan berulang kali melayangkan parang ke arah saya tapi saya selalu menghindar,” bebernya.
Beruntung, lanjut AS, dua warga lainnya yanh ada di tempat melerai mereka sehingga parang yang digunakan GZ tidak dapat mengenai tubuh AS.
“Teman menyalahi GZ dan sempat saya terpisah sekitar 10 meter. Saya bertanya ada apa ini, masalah apa? Saya minta maaf kalau saya ada salah, ini habis lebaran harusnya kita baik. Tapi si pelaku masih emosi, dan melayangkan parang. Lalu, dipegang oleh A’ba Mala dan Rusman, sambil GZ teriak lepaskan, saya mau bunuh dia (AS),” ungkapnya.
AS mengaku, saat bertemu GZ di depan rumah Sekdes Lumu, GZ tidak membawa senjata tajam sama sekali.
“Di perjalanan tadi waktu saya ketemu di depan rumah Sekdes GZ ini tangan kosong. Jadi saya kaget setelah mendatangi saya di TKP kenapa tiba-tiba ada parang. Nah, setelah jarak 20 meter dari GZ saya langsung melarikan diri ke Polsek Budong-budong, namun diarahkan ke Polres Mateng. Saya sementara di jalan juga dikejar 2 orang, yaitu ponakan GZ atas nama Jufri dan Bobby membawa parang. Namun tidak brhasil mengejar saya karena saya laju membawa kendaraan menuju Polsek,” paparnya.
Dari kejadian itu, AS telah melaporkan GZ ke Mapolres Mateng. Namun, hingga berita ini diterbitkan, AS menyebutkan bahwa Polisi belum menahan dan mengamankan GZ.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena saya sudah melapor, harusnya pelaku ditahan dan diamankan oleh Polisi. Saya heran, mengapa sampai sekarang belum ditahan,” tegasnya.