SULBARONLINE.COM, Mamuju — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra menuding pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat (Sulbar) tidak serius menangani kasus beasiswa Manakarra.
Hal itu ditegaskan Ketua HMI Cabang Manakarra, Ansar saat dihubungi SULBARONLINE.COM, Sabtu (21/1/23).
Menurut Ansar, HMI Cabang Manakarra telah menggelar aksi unjuk rasa sebanyak 8 kali selama 4 bulan di Kantor Kejati Sulbar, namun penanganan kasus tersebut sama sekali belum menemui kejelasan.
“Mengenai aksi kemarin lagi-lagi kami tidak mendapat kejelasan. Bayangkan, kami sudah delapan kali melakukan aksi demontrasi di Kejati Sulbar mengenai beasiswa Manakarra, kami ditemui bagian Humas Kejati Sulbar, peryataan yang dilontarkan bagian Humas Kejati bahwa kasusnya masih dalam proses pematangan data di tingkat penyelidikan,” kata Ansar.
Ansar mengaku, belum ada kejelasan apakah kasus tersebut naik ke tahapan penyidikan. Sementara, penjelasan yang diterima saat aksi 2 bulan lalu di Kejati Sulbar masih dalam proses yang sama.
“Dan bahkan informasi dari pak Feri lewat WhatsApp ke HMI, ini sudah gelar perkara di meja pimpinan dan akan diinformasikan ke pablik, cuman dia tidak menentukan waktu kapan diinformasikan ke pablik, maka dari itu kami dari HMI datang lagi mempertanyakan hal tersebut,” jelasnya.
HMI secara kelembagaan, lanjut Ansar, mengaku sangat kecewa atas lambatnya proses kasus beasiswa Manakarra itu. Mereka menilai Kejati Sulbar tidak akan serius menangani masalah itu.
“Apa yang kami dapat dari Humas bahkan berbeda dengan apa yang disampaikan pak Feri, karena pernyataan dari Humas Kejati bahwa kasus ini masih dalam pematangan data di tingkat penyelidikan, dan peryataan pak Feri sudah gelar perkara di meja pimpinan dan akan di informasikan ke publik. Entah mana yang benar dari dua pernyataan itu. Maka dari itu kami dari HMI Cabang Manakarra menganggap bahwa Kejati tidak serius dalam mengawal kasus beasiswa Manakarra ini,” tegasnya.
Setelah menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kejati Sulbar, massa HMI Manakarra juga sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Mamuju. Mereka berorasi secara bergantian.
Dalam aksinya, selain menuntut penyelesaian penyelewengan dana beasiswa Manakarra, HMI juga mempertanyakan penyaluran dana bantuan stimulan gempabumi tahap satu yang belum jelas, THM tidak ada tindak lanjut, dan menyoroti penjualan bebas minuman beralkohol.
Setelah beberapa jam menyampaikan borasi, massa pun membubarkan diri dengan aman dan damai.