Triwulan II 2021, Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tumbuh 5, 44 Persen

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM) membuka Acara Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian Sulbar, Selasa (24/8/2021).

Bertempat di Tribun Kantor Merah Putih Gubernur Sulbar, pada kegiatan itu dirangkaikan penandatanganan MoU Gerakan Akselerasi Ekspor Tiga Kali Lipat Komoditas Pertanian di Sulbar oleh Gubernur Sulbar bersama Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono.

“Saya menyatakan salut dan apresiasi kepada Badan Karantina Pertanian Mamuju atas pelaksanaan kegiatan ini. Saya berharap ini akan merangkum pemikiran para peserta untuk memaksimalkan pendayagunaan sektor pertanian, untuk kesejahteraan masyarakat dan sebagai komoditas ekspor yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah kita,” kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar dalam sambutannya.

Ali Baal mengatakan, di masa pandemi Covid-19 sektor pertanian terus menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Berdasarkan data BPS Sulbar tahun 2021, pertumbuhan ekonomi daerah pada triwulan ke-II tumbuh sebesar 5, 44 persen, jika dibandingkan dengan triwulan ke-II tahun 2021.

“Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Khusus sektor pertanian pertumbuhan berada pada angka 1,48 persen. Gambaran tersebut menunjukkan sektor pertanian berperan sangat penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi terutama selama masa pandemi Covid-19,” ungkap Ali Baal.

Dikemukakan, sebagian besar penduduk Sulbar berperan sebagai petani atau pengusaha yang bergerak di sektor pertanian. Untuk itu, menurutnya program Kementerian Pertanian RI yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor sangat tepat.

“Program ini diharapkan menjadi gerakan sistematis dan menyeluruh. Selain untuk peningkatan ekspor komoditi pertanian yang sangat penting, juga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Selain itu berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah karena pendapatan daerah akan kembali kepada masyarakat juga,” jelasnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Bambang menyampaikan, lima langkah strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), yaitu, pertama meningkatkan volume ekspor yang bekerjasama dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder untuk dapat melakukan terobosan dan inovasi kebijakan ekspor (3K), atau mapping komoditas klasterisasi pengembangan kawasan sertifikasi jaminan mutu produk dan penguatan konstratani.

Kedua, mendorong pertumbuhan eksportir baru atau Kementerian Pertanian RI mendorong tumbuhnya agropreneur berorientasi ekspor.

Ketiga, menambah ragam komoditas ekspor dengan mendorong ekspor dalam bentuk olahan.

Keempat, kerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk terus menggali potensi daerah mendorong tumbuhnya investasi.

Kelima, peningkatkan frekuensi pengiriman serta menambah negara mitra dagang untuk melakukan kerjasama dan harmonisasi aturan protokol karantina bilateral.

“Di tengah perkembangan pandemi Covid -19, kita harus terus bergerak maju secara produktif untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi nasional melalui fasilitasi ekspor sumber daya alam negeri,” sebut Bambang.

Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut sebagai sosialisasi sinergi untuk menyelaraskan program unggulan Kementerian Pertanian RI yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian dalam rangka mengangkat perekonomian negeri.

“Kita harus menyamakan persepsi, langkah-langkah untuk mewujudkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor ini dan kita juga harus mencari solusi agar komoditas ekspor pertanian Sulbar dapat terus komitmen secara produktif mampu mengangkat perekonomian Sulbar,” ujarnya.