SULBARONLINE.COM, Mamuju – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat 70 persen dari total 270 calon jemaah haji (CJH) yang dijadwalkan berangkat tahun ini sudah melakukan pemeriksaan kesehatan. Mereka melakukan pemeriksaan di Puskesmas Binanga dan Tampa Padang.
Hal tersebut disampaikan Penanggungjawab Kesehatan CJH Kabupaten Mamuju Subhan Dg Masimpa saat ditemui di kantornya, Rabu (24/1/2024).
Subhan mengatakan posedur keberangkatan CJH tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya CJH terlebih dahulu melakukan pelunasan biaya haji, maka tahun ini CJH wajib terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan.
Hal itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/2118/2023 Tahun 2023 tentang Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Rangka Penetapan Status Istithaah Kesehatan Haji.
“Jika tahun-tahun lalu biasanya (pemeriksaan kesehatan CJH) dimulai bulan 4 maka tahun ini di percepat,” kata Subhan.
Subhan melanjutkan, khusus untuk di Mamuju Pemda telah menetapkan Puskesmas Binanga dan Puskesmas Tampa Padang sebagai tempat pemeriksaan kesehatan CJH.
Dengan rincian untuk CJH asal Kecamatan Mamuju, Simboro, Tapalang, Tapalang Barat dan Pulau Balabalakang dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Binanga. Sementara untuk CJH asal Kecamatan Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Bonehau dan Kalumpan dilakukan pemeriksaan kesehatan awal di Puskesmas Tampa Padang.
“Setelah pemeriksaan di Puskemas. Disini kita lakukan pemeriksaan kejiwaan karena melihat (pengalaman sebelumnya) banyak CJH yang terlantar dan salah jalan karena lupa ingatan atau bahasa medisnya amnesia. Kalau lolos baru kita berikan pengantar untuk pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit, seperti pemeriksaan laboratorium, Rontgen dan terakhir jantung,” jelasnya.
Subhan menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan selanjutnya dikembalikkan hasilnya di Puskesmas untuk dilakukan perbandingan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya di Puskesmas. Apabila dokter Puskesmas menyatakan tidak ada masalah kesehatan maka dianggap Istithaah dan sudah bisa melakukan pelunasan.
“Kemudian berkas hasil pemeriksaannya kita input disini (Dinas Kesehatan). Kalau sudah di input akan muncul kesimpulan Istithaah dan sudah bisa melakukan pelunasan,” terangnya.
Menurut Subhan, pemeriksaan kesehatan CJH tahun ini lebih diperketat karena mengingat di tahun-tahun sebelumnya banyak kasus jemaah haji dilaporkan sakit dan meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah.
Olehnya itu, ia berpesan kepada CJH agar menjaga kesehatan dan mematuhi apa yang sudah direkomendasikan oleh dokter kesehatan.
“Proses pemeriksaan kesehatan bukan hanya di Mamuju tapi dilakukan juga pada sampai di embarkasi Makassar dan apabila ditemukan disitu ada masalah kesehatan maka sesuai pernyataan CJH ‘bersedia tidak berangkat’ maka mulai dari sekarang apapun saran dokter betul-betul ditaati dan kalau ada pantangan di hindari,” ujarnya.