40 Peserta PKP Studi Lapangan Ke Jawa Tengah Secara Virtual

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sebanyak 40 peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan III Tahun 2020 mengikuti studi lapangan pelayanan publik ke Jawa Tengah.

Untuk diketahui, penyelenggaraan studi lapangan pelayanan publik tersebut dilaksanakan secara virtual di karenakan masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Kegiatan tersebut, diawali dengan acara penyerahan peserta studi lapangan yang lakukan secara virtual oleh Sekprov Sulbar Muhammad Idris, di ruang oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Senin (27/7/2020, kepada Sekprov Jawa Tengah, Heru Setiadi.

Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, mengemukakan, untuk memacu percepatan pembangunan di Sulbar perlu ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya.

“Salah satu upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pelatihan ini. Kompetensi bisa kita dapat, salah satunya dengan melakukan studi lapangan pelayanan publik. Hal ini dilakukan agar peserta pelatihan dapat mengadopsi dan mengadaptasi lesson learned implementasi kepemimpinan pelayanan dan pengendalian pekerjaan, baik secara kelompok maupun individu,” ucap Idris.

Olehnya itu, Idris meminta, seluruh peserta PKP agar betul-betul fokus menggali inovasi-inovasi dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki Jawa Tengah, sehingga dapat melahirkan inovasi baru dalam rangka implementasi peningkatan kinerja pelayanan publik.

“Saya ingin menegaskan kembali kepada peserta pelatihan, agar kegiatan ini janganlah dianggap seremonial belaka, tetapi harus mengikuti rangkaian kegiatan ini secara sungguh-sungguh agar hasilnya pun maksimal. Setelah pelatihan ini saudara dapat memberikan kontribusi positif atau nilai tambahan yang signifikan demi kemajuan Sulbar,” kata Idris.

Adanya kegiatan itu, Idris berharap, dapat melahirkan pejabat yang dapat membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan Pancasila yang berintegrasi, menjunjung tinggi etika, birokrasi yang berwawasan kebangsaan, serta bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan pelayanan publik.

Sekprov Jawa Tengah, Heru Setiadi, mengatakan, dalam rangka mewujudkan Jawa Tengah yang aspiratif juga telah banyak melakukan berbagai kegiatan.

“Untuk inovasi pelayanan publik di Jawa Tengah, bapak gubernur punya tradisi. Inovasi itu bukan sesuatu yang dikejar tapi menjadi bagian atau darah daging dari birokrasi, makanya dia menjadi tradisi,”ucap Heru.

Heru menuturkan, kunci inovasi sebenarnya adalah bagaimana cara menyelesaikan masalah yang muncul dari keluhan masyarakat dan masalah itu mampu menghasilkan penyelesaian yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah dan pastinya juga lebih tuntas.

Kepala BPSDM Sulbar, Yakub F Solon, mengatakan, dipilihnya Jawa Tengah menjadi lokasi khusus studi lapangan, sebab provinsi itu sebagai top 10 dalam kompetensi inovasi pelayanan publik pada 2018.

“Materi yang diberikan akan lebih afdal jika disertai pelaksanaan studi lapangan. Olehnya itu, Jawa Tengah di jadikan lokasi khusus studi lapangan dengan alasan sebagai top 10 dalam kompetensi inovasi pelayanan publik pada 2018,” ungkap Yacub.

Alasan lain, sambung Yacub, Pemerintahan Jawa Tengah sangat baik dan sangat responsif, sehingga itu pulalah yang mendorong untuk melakukan studi lapangan pelayanan publik ke provinsi tersebut.

Kepada 40 peserta PKP, Yacub mengucapkan selamat mengikuti studi lapangan dan gunakan kesempatan sebaik mungkin untuk menggali pengetahuan.