140 Warga Kalumpang Di-Rapid Tes, Begini Hasilnya

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Situasi dan kondisi masyarakat Mamuju kini nampak longgar terhadap Standar kesehatan pencegahan Covid-19.

Meski demikian, Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Mamuju ternyata tidak berhenti melanjutkan tugasnya.

Selasa (26/5/2020) siang, sebanyak 140 warga Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju di-rapid tes untuk memastikan kondisi warga di wilayah itu.

Tim terdiri dari empat personil dibantu empat orang analis dari Puskesmas se Kecamatan Kalumpang, didampingi Kepala BPBD Mamuju Muh. Ali Rachman dan Kepala Bidang Penanganan Penyakit menular Alamsyah.

Mereka menyasar warga Kecamatan Kalumpang untuk guna memastikan kondisi warga yang diduga pernah kontak dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini telah melakukan isolasi dan perawatan di Rumah sakit.

Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Mamuju, Andi Rasmuddin membenarkan, telah dilakukan rapid tes ke 140 orang warga kecamatan Kalumpang. Hasilnya telah diumumkan semua negatif.

Namun, ia menjelaskan Tim gugus tugas akan menunggu hasil tes Swab PDP inisial MH yang diduga pernah kontak dengan warga di wilayah itu.

Jika hasil tes yang baru akan keluar beberapa hari kedepan dinyatakan negatif maka langkah pengujian dengan rapid tes ke sejumlah warga Kalumpang akan di hentikan.

Sebaliknya kata Rasmuddin, jika hasil swab PDP tersebut ternyata positif maka tim gugus akan kembali melakukan rapid tes lanjutan minimal 14 hari setelah dilakukan tes pertama.

Hal lain dijelaskan Juru bicara yang juga adalah Kabid Informasi dan Komunikasi  Publik Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Mamuju ini, bahwa tim gugus yang menyasar Kecamatan Kalumpang juga telah melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah tempat di wilayah tersebut demi menjaga kondisi terhadap potensi penularan virus corona di wilayah tersebut.

Tim gugus tugas berharap perlunya masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan tetap menjalankan standar kesehatan, minimal dengan tetap menjaga jarak, memakai masker dan tidak sering berkumpul di keramaian.

“Karena seberapa besarpun semangat tim gugus yang tak henti menjalankan langkah antisipasi dan langkah penanganan, tanpa peran aktif dan kesadaran masyarakat maka upaya ini tentu tidak akan maksimal dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona,” jelas Rasmuddin.