Pimpinan Wilayah Hidayatullah Gelar Rakerwil IV, Ini Pesan Nasionalismenya

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pimpinan Wilayah Hidayatullah menggelar kegiatan Rapat Kwrja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah ke IV, Rabu (26/12/18) di aula lantai III Kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Kegiatan ini dibuka oleh asisten 1 Drs. M. Natsir, mewakili Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.

Turut pula dihadiri Dirlantas Polda mewakili Kapolda Sulawesi Barat serta sejumlah tokoh dan para da’i Hidayatullah se Sulawesi Barat.

“Berangkat dari lagu Indonesia raya, bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia raya. Ini adalah filosofi dasar yang diletakkan oleh founding father bangsa ini.” kata Pimpinan Wilayah Hidayatulah, Drs. Tasrif Amin.

Dia menegaskan, semangat dakwah harus dikembalikan pada mainstream awal berdirinya bangsa ini, bahwa negara dan bangsa ini berdiri lahir dari kesadaran religius, yang menjiwai kesadaran berbangsa dan bernegara.

“Oleh karena itu, tidak boleh ada da’i Hidayatullah yang membenturkan antara negara dan agama, sebab jiwa Pancasila justeru seluruhnya adalah ajaran agama,” katanya.

Harapannya, kedepan, program kerja dapat disinergikan antara dakwah dan program-program pemerintah.

“Harapan saya adalah bagaimana agar program kerja yang akan dirumuskan dalam rapat kerja ini adalah program dakwah yang dapat disinergikan dengan program pemerintah termasuk pemerintah kabupaten dan propinsi,” ucapnya.

Tasrif Amin menambahkan, mengutip potongan tausyiah Kapolda Sulawesi Barat, bahwa menjadi da’i adalah tugas utama para da’i sebagai hamba Allah SWT. Maka dakwah ini adalah proses menjadi da’i untuk mendapatkan ladang pahala yang terus menerus mengalir.

Kemudian, tambahnya lagi, ada dua kata mainstream yang dipakai di Hidayatullah, yaitu kata dakwah dan Tarbiyah. Kedua kata ini selamanya menjadi basis dan ruh pergerakan Hidayatullah.

“Yang pertama kata dakwah, bahwa ibu merupakan pekerjaan utama kita dan tidak ada pensiunan da’i, ibu selamanya. Kata kedua adalah tarbiyah. Tarbiyah adalah proses pendidikan, yaitu proses membangun generasi untuk memperbanyak Kader dakwah,” jelasnya.

Karena itu, lanjut dia, dimanapun para kader dakwah berdiam maka tugas kedua selain berdakwah adalah membangun pondok pesantren. Sebab ini menjadi asbab turunnya berkah seperti isyarat Allah SWT dalam Al-Qur’an.

“Bahwa seandainya penduduk sebuah kawasan (Qura) beriman dan bertaqwa, maka Allah SWT akan turunkan berkah dari langit dan dari bawah bumi. (QS. Al A’raf, ayat 96),” katanya mengutip atat dalam Al Qur’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *